1.
ASAM
a.
Jenis-jenis asam
- Asam
askorbat
- Asam
karbonat
- Asam
sitrat
- Asam
etanoat
- Asam
laktat
- Asam
klorida
- Asam
nitrat
- Asam
fosfat
- Asam
sulfat
b. Contoh bahan yang mengandung asam
Jenis asam
|
Kuat / lemah
|
Terdapat pada
|
Asam askorbat
|
Lemah
|
Buah-buahan
|
Asam karbonat
|
Lemah
|
Minuman berkarbonat
|
Asam sitrat
|
Lemah
|
Jeruk
|
Asam etanoat
|
Lemah
|
Cuka
|
Asam laktat
|
Lemah
|
Susu basi
|
Asam klorida
|
Kuat
|
Lambung
|
Asam nitrat
|
Kuat
|
Pupuk
|
Asam fosfat
|
Kuat
|
Cat anti karat
|
Asam sulfat
|
Kuat
|
Aki
|
Asam formiat
|
lemah
|
semut
|
c. Sifat asam
·
Mempunyai rasa asam dan bersifat
korosif.
·
Dapat mengubah warna kertas
lakmus biru menjadi kertas lakmus merah.
·
Menghantarkan arus listrik
·
Bereaksi dengan logam
d. Asam
juga berguna dalam kehidupan sehari-hari, contohnya adalah
sebagai berikut:
a. Proses dalam pembuatan pupuk
b. Proses dalam Pembuatan obat-obatan
c. Pembersih permukaan logam
d. Proses pembuatan Bahan peledak
e. Proses pembuatan Pengawet makanan
a. Proses dalam pembuatan pupuk
b. Proses dalam Pembuatan obat-obatan
c. Pembersih permukaan logam
d. Proses pembuatan Bahan peledak
e. Proses pembuatan Pengawet makanan
2.
BASA
a.
Jenis-jenis basa
- Amonia
- Kalsium
hidroksida
- Kalsium
oksida
- Magnesium
hidroksida
- Natrium
hidroksida
b. Sifat-sifat basa
- Mempunyai
rasa pahit dan merusak kulit. Terasa licin seperti sabun bila terkena
kulit.
- Dapat
mengubah kertas lakmus merah menjadi kertas lakmus biru.
- Menghantarkan
arus listrik
- Dapat
menetralkan asam
c.Penggunaan
basa dalam suatu kehidupan sehari-hari :
a. Bahan dalam pembuatan semen.
b. Pembuatan deterjen/sabun.
c. Baking soda dalam pembuatan kue.
a. Bahan dalam pembuatan semen.
b. Pembuatan deterjen/sabun.
c. Baking soda dalam pembuatan kue.
3. Asam dan Basa Bersifat Korosif
Beberapa asam bereaksi sangat kuat pada beberapa
logam, marmer dan berbagai bahan lain. Gambar 15 menunjukkan bagaimana logam
besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi (II) klorida
(FeCl2) dan gas hidrogen (H2). Sifat ini dapat
menjelaskan mengapa asam bersifat korosif terhadap sebagian besar logam. Uji
sederhana lain yang dapat membedakan asam dan basa adalah reaksi asam asetat
dengan senyawa-senyawa yang mengandung ion karbonat (CO32-)
membentuk gas karbon dioksida, kalsium asetat dan air. Sedangkan basa secara
umum tidak bereaksi dengan logam, namun basa kuat juga bersifat korosif dan
jika mengenai kulit akan mengakibatkan luka bakar dan merusak jaringan.
4. Reaksi Asam,
Basa dengan Indikator
Sifat suatu larutan
dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna
yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa dan garam. Untuk
mengidentifikasi sifat dari asam, basa dan garam dapat menggunakan kertas
lakmus, larutan indikator atau indikator alami.a. kertas lakmus dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat dari larutan asam, basa dan garam (larutan netral). Alat lain yang dapat digunakan untuk mengindikasi apakah larutan bersifat asam, basa atau netral adalah larutan indikator fenolftalein, metil merah dan metil jingga. Warna-warna kertas lakmus dan larutan indikator dalam larutan asam, larutan basa dan larutan yang bersifat netral ditunjukkan pada
b.
Larutan indikator adalah larutan kimia yang akan
berubah warna dalam lingkungan tertentu. Karena sifatnya yang dapat berubah
warna inilah, larutan indikator dapat digunakan sebagai alat identifikasi
larutan asam dan basa. Identifikasi larutan di laboratorium dapat menggunakan
empat jenis larutan indikator, yaitu larutan fenolftalein, metil merah, metil
jingga, dan bromtimol biru. Larutan indikator ini tidak seperti indikator
lakmus yang mudah penggunaannya. Warna-warna yang terjadi pada larutan
indikator jika dimasukkan ke dalam larutan asam dan basa, agak sulit diingat.
Sebagai
contoh, larutan fenolftalein. Pada lingkungan asam, larutan fenolftalein tidak
berwarna, di lingkungan basa berwarna merah, sedangkan di lingkungan netral
tidak berwarna. Berarti, untuk membedakan apakah suatu larutan bersifat asam
atau netral, tidak cukup hanya dengan menggunakan larutan fenolftalein. Larutan
metil merah dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan
asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan
netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil merah juga akan menyebabkan larutan
basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat
basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil merah.
Warna Larutan Indikator pada Lingkungan Asam, Basa, dan Netral :
1.
Fenolftalein
Asam : tidak
berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna
2.
Metil merah
Asam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning
3.
Metil jingga
Asam : merah;
Basa : kuning; Netral : Kuning
4.
Bromtimol biru
Asam : Kuning;
Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning