Geometri Lipatan
Definisi
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis bidang didalam bahan tersebut...
Kejadian Lipatan
Pembentukan lipatan dapat dapat terjadi melalui proses (Gambar 6.1) ;
- Buckling, yaitu karena proses penekanan lateral dari suatu bidang planar. Proses pelengkungan terjadi pada kedua sisi selama terjadi pemendekan.
- Bending, yaitu karena pengaruh gerakan vertikal pada suatu lapisan, misalnya penurunan lapisan, pergeseran pada jalur gerus, atau pelengseran suatu masa batuan pada bidang yang tidak rata.
Lipatan dapat terbentuk karena proses/pengaruh ;
- Tektonik
- Gaya berat (pelengseran)
- Akibat pengaruh-pengaruh setempat ;
- Kompaksi
- Intrusi batuan beku dalam
- Injeksi garam (diapir)
Lipatan dijumpai dalam berbagai bentuk (geometri), yang disebut sebagai “fold style” dan ukuran. Variasi geometri lipatan terutama tergantung pada sifat dan keragaman bahan, dan asal kejadian mekanik pada saat proses perlipatan.
Secara umum terdapat “antiform”, bentuk tertutup keatas dan “synform”, bentuk tertutup kebawah. Suatu antiklin adalah bentuk lipatan dengan bagian lapisan tertua pada inti (sisi cekung permukaan lipatan) sedangkan sinklin dengan bagian termuda pada inti.
Pada suatu permukaan (lapisan) lipatan terdapat unsur-unsur (Gambar 6.2):
- Bidang simetri
- Bidang poros
- Bidang puncak (crest)
- (Garis) poros (hinge line)
- (Garis) puncak (crestal line)
- (Titik) kulminasi
- (Titik) depresi (sadle)
- Panjang lipatan
- Tinggi lipatan
Klasifikasi
1. Secara diskriptif atau secara geometris
Klasifikasi ini didasarkan pada kedudukan dari bidang sumbu (axial plane/surface) dan garis sumbu (fold axis).
Contoh : lipatan tegak, lipatan miring, lipatan menunjam dan sebagainya.
2. Secara morfologi
Klasifikasi ini didasarkan pada bentuk lipatan keseluruhan atau bentuk penampang/kenampakan denah (plan view).
Contoh : lipatan simetri, lipatan paralel.
3. Mekanisma cara terjadinya
Klasifikasi ini didasarkan pada sifat pelenturan yang terjadi pada proses perlipatan. Proses ini akan tergantung pada sifat bahan dan perlapisannya, misalnya sifat perlipatan pada perlapisan batulempung yang sifatnya “ductile” dan batupasir yang sifatnya “brittle”, akan menimbulkan pengaruh yang berbeda.
Contoh : Flexur, Shear, Flow folding.
Klasifikasi ini juga akan tercermin pada sifat pada klasifikasi morfologi, misalnya lapisan yang seragam, bersifat” brittle” akan membentuk lipatan yang paralel.
sumber: http://fisikaunlam.blogspot.com/2011/06/lipatan-fold.html