Transistor adalah komponen elektronika
multitermal, biasanya memiliki 3 terminal yaitu basis (dasar), kolektor
(pengumpul) dan emitor (pemancar). Secara harfiah, transistor berasal
dari kata transfer resistor. Jadi pengertian transistor adalah suatu komponen yang memiliki nilai resistansi dimana antara terminalnya dapat diatur.
Transistor dapat dijumpai pada setiap
barang elektronika, mulai dari lampu kedip sampai yang berharga mahal.
Keberadaannya selalu berangkai dengan resistor dan kondensator. Hal ini
menunjukkan antara resistor dan transistor tidak dapat dipisahkan sesuai
dengan pengertian transistor. Walaupun saat ini banyak
barang-barang elektronika menggunakan IC sebagai komponen utama, tetapi
tidak dapat meninggalkan transistor. Dari sini sudah jelas bahwa
transistor memegang peranan sangat penting.
Sejak ditemukan pertama kali oleh
William Shockley, John Barden, dan W. H Brattain pada tahun 1948,
transistor dibagi menjadi dua jenis, yaitu NPN dan PNP. Jenis NPN adalah
transistor yang memiliki katoda pada kaki basis. Sedangkan PNP, unsur
katoda terletak pada emitor dan kolektor.
Transistor adalah komponen yang sangat
penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog,
transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog
melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal
radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai
saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai
sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan
komponen-komponen lainnya.
Jenis-jenis Transistor
Transistor Sebagai Saklar
Dalam merancang rangkaian transistor sebagai saklar maka agar saklar dapat
menutup, harga lb > lb (sat) untuk menjamin dapat mencapai saturasi penuh.
Sebuah saklar ideal harus mempunyai karakteristik pada keadaan “off”
ia tidak dapat dilalui arus sama sekali dan pada keadaan “on” ia tidak
mempunyai tegangan drop. Komponen transistor dapat berfungsi sebagai
saklar, walaupun bukan sebagai saklar ideal. Untuk dapat berfungsi
sebagai switch, maka titik kerja transistor harus dapat berpindah-pindah
dari daerah saturasi (saklar dalam keadaan “on”) ke daerah cut-off
(saklar dalam keadaan “off”). Untuk jelasnya lihat gambar di bawah ini.
sifat saklar dari MOSFET juga lebih unggul karena membutuhkan arus yang sangat kecil untuk operasinya.
Transistor memiliki dua jenis
yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar. Transistor Bipolar
adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub. Transistor
Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan
kutub. Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing
diberi nama: emitor, basis dan kolektor. Transistor bipolar dapat
diibaratkan dengan dua buah dioda.
Terdapat dua jenis
transistor junction: NPN dan PNP. Agar transisitor dapat beroperasi
dengan baik pada suatu rangkaian, transistor tersebut harus diberi bias
dengan benar. Bila kita ingin transistor bekerja dengan aktif maka
“junction emitter-base” diberi bias mundur. Sebelum kita memberikan bias
pada transistor,harus mengetahui jenis dari transistor yang akan
gunakan.
Terdapat suatu cara yang mudah untuk menentukan jenis transistor,
yaitu menggunakan Ohmmeter. Jika kaki negatif dari Ohmmeter( yang
berhubungan dengan internal baterai), dihubungkan ke katoda dan kaki
positif ke anoda, pada meter akan terbaca nilai resistansi yang rendah.
Hal ini disebabkan, karena elektron-elektron dapat secara mudah mengalir
dari bagian N ke bagian P. Dengan kata lain, baterai di dalam meter
memberikan bias maju pada P-N junction, tetapi jika polaritas kaki-kaki
meter dibalik, meter akan membaca nilai resisitansi yang tinggi, karena
internal baterai memberikan bias mundur pada junction. Cara yang sama
dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis transistor (NPN atau PNP).
Transistor Sebagai Saklar
Selain bekerja sebagai penguat, transistor juga dapat bekerja sebagai saklar.
Transistor memiliki tiga daerah yang dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Transistor memiliki tiga daerah yang dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Jika sebuah transistor digunakan sebagai
saklar, maka transistor tersebut hanya dioperasikan pada salah satu dari
dua kondisi (mode) yaitu kondisi saturasi (jenuh) dimana transistor
seperti saklar tertutup atau kondisi cut off (tersumbat) dimana
transistor sebagai yang terbuka. Sedangkan jika transistor bekerja pada
on atau off, maka transistor akan bekerja sebagai penguat yaitu jika Vbe
transistor lebih besar 0,5 volt dan lebih kecil dari 0,8 volt.
Ketika transistor berada dalam kondisi saturasi, maka:
1. Arus pada kolektor maksimum, Ic = Ic (sat).
2. Tegangan pada terminal kolektor emitter, Vce = 0 volt
3. Tegangan pada beban yang dihubungkan seri dengan terminal kolektor = Vce.
1. Arus pada kolektor maksimum, Ic = Ic (sat).
2. Tegangan pada terminal kolektor emitter, Vce = 0 volt
3. Tegangan pada beban yang dihubungkan seri dengan terminal kolektor = Vce.
Sedangkan transistor dalam keadaan cut off, maka:
1. Tidak ada arus yang mengalir dikolektor Ic = 0 volt.
2. Tegangan pada terminal kolektor emitter dengan Vce, yaitu Vce = Vce.
3. Tegangan pada beban dihubungkan seri pada kaki kolektor adalah nol.
1. Tidak ada arus yang mengalir dikolektor Ic = 0 volt.
2. Tegangan pada terminal kolektor emitter dengan Vce, yaitu Vce = Vce.
3. Tegangan pada beban dihubungkan seri pada kaki kolektor adalah nol.
Dalam merancang rangkaian transistor sebagai saklar maka agar saklar dapat
menutup, harga lb > lb (sat) untuk menjamin dapat mencapai saturasi penuh.
Selain BJT (Bipolar Junction Transistor),
MOSFET(MOS Field-Effect Transistors) juga dapat berfungsi sebagai
saklar. Dibandingkan dengan BJT,
sifat saklar dari MOSFET juga lebih unggul karena membutuhkan arus yang sangat kecil untuk operasinya.
Ada dua tipe MOSFET menurut tegangan
kerjanya yaitu n-Channel MOSFET (n-MOS) dan p-Channel MOSFET (p-MOS).
Dimana n-MOS bekerja dengan memberikan tegangan positif pada gate, dan
sebaliknya, p-MOS bekerja dengan memberikan tegangan negatif di gate.
n-MOS berlaku sebagai saklar dengan membuatnya bekerja di sekitar daerah
saturasinya.
Dan jika n-MOS dan p-MOS digabungkan,
akan dihasilkan devais CMOS (Complementary MOS) yang rangkaian gabungan
dan daerah kerjanya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Dan untuk
devais CMOS ini, untuk membuatnya bekerja sebagai saklar, kita harus
mengubah-ubah daerah kerjanya antara cut-off dan saturasi.
Sumber : http://rangkaianelektronika.info/