GRAVIMETRI
(PENENTUAN SULFAT)
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat melakukan penentuan sulfat secara gravimetrik.
II.
DASAR TEORI
Analisis gravimetrik merupakan
analisis kuantitatif dengan cara mengisolasi dan menimbang unsur atau senyawa
yang dianalisa. Analit secara fisik dipisahkan dari semua komponen lainnya dari
contoh maupun dari solvennya. Pada metode gravimetrik pemisahan ini dilakukan dengan cara mengendapkan
unsur / senyawa yang dianalisa. Pengendapan dilakukan dengan mereaksikan unsur
/ senyawa tersebut dengan suatu zat pengendap, yang akan menghasilkan suatu zat
dengan kelarutan yang kecil. Kemudian dilakukan penyaringan endapan, pencucian,
pengeringan, pembakaran sehingga didapatkan zat yang stabil untuk selanjutnya
dilakukan penimbangan.
Persyaratan
yang harus dipenuhi agar cara gravimetrik dapat berhasil adalah :
- Proses pemisahan harus cukup sempurna hingga kuantitas analit yang tidak mengendap secara analitik tidak ditemukan.
- Zat yang ditimbang harus mempunyai susunan tertentu dan mempunyai kemurnian yang cukup tinggi.
Stoikiometrik
Dalam
prosedur gravimetrik, suatu endapan ditimbang dan dari harga ini berat analit
dalam contoh dihitung. Persentase analit A adalah :
Untuk menghitung berat analit dari
berat endapan digunakan suatu faktor gravimetrik. Faktor ini didefinisikan
sebagai jumlah gram analit dalam 9 dari endapan. Perkalian berat endapan P
dengan faktor gravimetrik memberikan jumlah gram analit didalam contoh.
Berat A = Berat P
x Faktor gravimetrik
Maka : % A
Pengendapan
Apabila tetapan hasil kali kelarutan
suatu senyawa dilampaui dan pengendapan mulai terjadi, maka sejumlah partikel
kecil disebut inti telah terbentuk. Pengendapan selanjutnya akan berlangsung
pada partikel-partikel yang terbentuk semula ini, dengan makin bertumbuhnya
partikel dalam ukurannya, sehingga cukup besar untuk turun ke dasar larutan.
Distribusi ukuran partikel endapan ditentukan oleh kecepatan aktif dari proses
sebagai berikut :
1.
Pembentukan inti (nukkari)
2.
Pertumbuhan inti
Dari kedua proses diatas diharapkan
laju nukkari lebih kecil dibandingkan dengan laju pertumbuhan inti. Sehingga
dihasilkan sedikit partikel dengan ukuran yang relatif besar. Material yang
demikian akan lebih mudah disaring dan lebih murni keadaannya dibandingkan
dengan keadaan partikel kecil.
Pada peristiwa pengendapan dapat
terjadi proses kopresipitasi yaitu proses yang membawa serta suatu zat yang
biasanya terlarut, pada waktu pengendapan dari endapan yang diinginkan. Selain
itu dapat juga terjadi proses post prenpitasi yaitu proses terdepositnya suatu
zat pengatur setelah pengendapan dari zat yang diinginkan.
Teknik Pencucian
dan Penyaringan Endapan
Dalam prosedur gravimetrik zat yang
diinginkan dipisahkan dalam bentuk endapan, endapan ini harus bebas dari zat
pengatur yang tidak diharapkan.
Gambar 2.
Cara melipat kertas saring
Untuk kemudian dikeringkan dan ditimbang. Penyaringan
dilakukan dengan corong dan kertas saring maupun krus saringan.
Bermacam-macam jenis kertas saring
yang dapat digunakan untuk analisa kuantitatif harus digunakan kertas yang
berkualitas bebas abu. Kertas ini telah dikerjakan dengan asam-asam klorida dan
fluarida selama dibuat sehingga berkadar zat anorganic rendah dan apabila
dibakar akan meninggalkan abu dalam jumlah yang dapat diabaikan. (untuk kertas
berdiameter 11 cm mempunyai kadar abu 0,13 mg)
Suatu endapan biasanya dicuci dengan
air ataupun dengan larutan pencuci tertentu, sebelum dikeringkan dan ditimbang.
Pencucian biasanya dilakukan bersamaan pada tahap penyaringan. Disini endapan
dipisahkan dari cairan induknya dalam bentuk yang padat. Pada waktu endapan ada
dalam kertas saring, maka endapan dapat dicuci dengan melarutkan larutan
pencuci melalui saringan. Tetapi cara tersebut kurang efektif untuk
menghilangkan kotoran dalam endapan. Cara yang lebih efektif adalah dengan
menuangkan terlebih dahulu cairan induk kedalam saringan. Endapan diusahakan
sebanyak mungkin tertinggal dalam gelas kimia. Endapan yang tertinggal tersebut
diaduk dengan cairan pencuci, selanjutnya larutan pencuci tersebut dituangkan
kedalam saringan meninggalkan endapan. Pencucian ini dapat diulang sesering
mungkin.
Pembakaran
Endapan
Setelah kertas sering mengering
dicorong, maka bagian atas kertas dapat untuk membungkus endapan dengan
sempurna. Dengan sangat hati-hati untuk menghindari sobeknya kertas basah,
endapan dan kertas saringnya tersebut dipindahkan kedalam krus.
Langkah-langkah pembakaran endapan
adalah sebagai berikut :
- Pengeringan endapan dan kertas saring
Dapat dilakukan pada suhu 1000C
– 1250C didalam tanur. Jika pembakaran harus segera diikuti dengan
pengeringan maka dilakukan pada suatu pembakar. Tempatkan krus yang ditutup
pada kedudukan miring dalam segitiga tersebut dari porselin dan tempatkan api
kecil dibawah krus. Harus dihindari pemanasan yang terlalu kuat, nyala api
tidak boleh menyentuh trus.
- Pengarangan kertas
Setelah endapan dan kertas kering
sama sekali, tutup krus dibuka sedikit agar udara dapat masuk. Kemudian
pemanasan ditingkatkan untuk pengurangan kertas. Besarkan sedikit nyala apinya
dan ditempakan kembali kebawah dasar krus. Kertas menjadi lapuk tetapi tidak
boleh terbakr dengan nyala. Jika kertas terbakar, maka segera tutup krus untuk
memadamkannya.
- Membakar habis karbon dari kertas
Setelah kertas diarangkan dengan
sempurna, dan bahayanya berkobar menjadi api telah dilalui, maka besarnya nyala
api dapat ditingkatkan sampai dasar krus menjadi merah. Hal ini dilakukan
dengan berangsur-angsur. Sisa karbon dan terorganic dibakar habis pada tahap
ini. Pemanasan dilanjutkan hingga pembakaran sempurna, yang terbukti dari
hilangnya zat berwarna gelap. Sebaiknya sekali-kali krus diputar semua bagian dipanasi dengan
sempurna.
- Pembakaran tahap akhir
Untuk
mengakhiri pembakaran letakkan krus tegak dengan mengambil tutupnya untuk
memasukkan udara dan memanaskan pada suhu yang ditentukan untuk endapan
tertentu. Pembakaran dilanjutkan hingga krus mencapai berat yang stabil, yaitu
hingga selisih antara dua penimbangan kurang dari 0,5 mg. Penentuan sulfat sebagai Barium Sulfat.
Sulfat dalam larutan dapat diendapkan
sebagai Barium Sulfat, dengan zat pengendap BaCl2. Setelah terbentuk
endapan, dilakukan penyaringan dan pencucian dengan air panas untuk kemudian
dilakukan pengeringan dan pemijaran pada suhu 6000C – 8000C.
III. DAFTAR ALAT
-
Gelas Kimia 2
-
Gelar Ukur 2
-
Corong Panjang 10 cm 2
-
Krus Porselin 2
-
Rubber Policeman 2
-
Bunsen, Kaki Tiga, Kasa 2
-
Segitiga Porselen 2
-
Penangas Uap
-
Desikator
IV. DAFTAR BAHAN
-
NiSO4 padat
-
Larutan BaCl2 5%
-
Kertas saring Whotman No. 40
V.
LANGKAH KERJA
1. Menimbang 0,3 gr NiSO4,
dimasukkan kedalam gelas kimia 400 ml dan dilarutkan dalam 25 ml air.
2. Menambahkan 0,3 – 0,6 ml HCl pekat,
kemudian encerkan sampai 200 ml.
3. Mendidihkan larutan, lalu
menambahkan setetes demi setetes larutan BaCl2 5% mengaduk larutan
selama penambahan BaCl2.
4. Membiarkan endapan selama beberapa
menit, kemudian melarutkan tes pada supernatan dengan menambahkan BaCl2
sampai sedikit berlebih.
5. Menutup gelas kimia dengan arloji,
kemudian meletakkan gelas kimia diatas penangas uap selama 1 jam, sampai semua
endapan terendapkan dan terbentuk larutan bening diatasnya. Volume larutan
jangan sampai kurang dari 150 ml.
6. Menambahkan lagi beberapa tetes
larutan BaCl2 untuk mengetahui kesempurnaan endapan.
7.
Menyaring endapan dengan cara
berikut :
-
Menggunakan kertas saring bebas
abu (kertas saring Whatman No. 40)
-
Menuangkan terlebih dahulu
larutan jernihnya, lalu menampung filtrasnya ke dalam gelas kimia dan melakukan
tes filtrat dengan BaCl2. Bila terbentuk endapan pada filtrat, kembalikan lagi kedalam gelas
kimia. Bila tidak buang larutan jernih tersebut. Meletakkan gelas kimia dibawah
corong.
-
Memindahkan
endapan ke kertas saring dengan dibilas air panas dari botol semprot.
-
Mencuci
endapan beberapa kali dengan air panas, sampai filtratnya bebas ion Cl (tes
filtrat dengan AgNO3).
8.
Memindahkan kertas saring
kedalam krus porselin yang telah ditimbang sebelumnya.
9.
Memijarkan perlahan-lahan
sampai krus berwarna merah
10.
Mendinginkan didalam desikator,
setelah dingin timbang krus.
Catatan :
Pada pemijaran terakhir endapan dibasahi dengan sedikit
H2SO4 lalu pijarkan kembali. Sebelum digunakan krus
dengan corong dipijarkan kemudian ditimbang sampai beratnya stabil, lalu
disimpan didalam desikator.
VI. DATA PENGAMATAN
Berat kertas saring (A) : 1,14 gr
Berat krus (B) :
21,22 gr
Berat kertas saring + krus (C)
: 22,36 gr
Berat kertas saring + krus +
endapan (D) : 24,83 gr
Berat endapan (E) : 2,47 gr
Berat krus + cuplikan (F) : 21,46 gr
Berat cuplikan (G) : 0,24 gr
BM cuplikan (NiSO4)
: 154,73 gr/mol
BA komponen (SO4) : 96,064 gr/mol
%SO4 dalam NiSO4
: 32,8 %
VII. PERHITUNGAN
·
Berat kertas saring A = 1,14 gr
·
Berat crusible B = 21,22 gr
·
Berat kertas saring + krus C = A + B
=
1,14 + 21,22
=
22,36 gr
·
Berat kertas saring + krus +
endapan D = 24,83 gr
·
Berat endapan E = D – C
=
24,83 – 22,36
=
2,47 gr
·
Berat krus + cuplikan (F) =
21,46 gr
·
Berat cuplikan (setelah
pemanasan) (G) = F – B
=
21,46 – 21,22
=
0,24 gr
·
BM NiSO4 = Ni + S +
40
= 58,69 + 32,06 + 4 . 15 . 19 = 154,73 gr/mol
·
BM SO4 = 96,064
gr/mol
·
BM Ba2SO4
= 233,404 gr/mol
·
% endapan (teoritis) =
·
Berat SO4 = Berat
cuplikan x % endapan
=
0,24 x
·
% SO4 =
·
% Kesalahan =
VIII.
PERTANYAAN
1.
Apakah yang dimaksud dengan
gravimetrik
2. Tuliskan 5 macam preaksi pengendap yang
digunakan pada gravimetrik
3.
Tuliskan langkah-langkah yang
dilakukan pada analisa gravimetrik
Jawab :
1.
Gravimetrik adalah endapan yang
dibentuk dari reaksi analit dengan suatu preaksi-preaksi endapan biasanya
berupa senyawa.
2.
Macam preaksi pengendap :
·
8 Hidroksikuionolin
·
a
Nitrosa b - naftol
|
·
BaCl2 5 %
·
Ag NO3
|
·
CH3 – C = N – OH Dimetil
gliosim
ï
·
CH3 – C = N – OH
|
3. Langkah-langkah yang dilakukan pada
analisa gravimetrik
1. Pengendapan
2. Penyaringan
3. Pencucian
4. Penyaringan
5. Penimbangan
6. Perhitungan
IX.
ANALISIS PERCOBAAN
Analisis
gravimetrik adalah analisis kualitatif yang membutuhkan ketepatan dan
ketelitian dalam pembuatan larutan maupun dalam proses pembakaran. Pada metode
gravimetrik analit secara fisik dipisahkan dari semua komponen lainnya dari
contoh maupun dari solvennya yang dilakukan dengan cara mengendapkan unsur atau
senyawa yang di analisa. Kemudian dilakukan penyaringan endapan, pencucian,
pengeringan, pembakaran sehingga didapatkan zat yang stabil untuk selanjutnya
dilakukan penimbangan.
X.
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan didapatkan :
·
Dibutuhkan waktu yang lama
untuk melakukan percobaan ini, tidak boleh terburuh-buruh.
·
Selama proses pembakaran
crucible harus dimiringkan dan diputar-putar.
·
Kertas saring harus benar-benar
hilang, ketika proses pembakaran yang tertinggal hanya cuplikan berwarna putih
dan api pada bunsen diusahakan jangan terlalu besar dan kena crucible.
·
Sehingga
didapatkan cuplikan yang sempurna dengan berat cuplikan 0,24 gr.
·
BaCl2 merupakan zat
yang menyebabkan terjadinya endapan.
·
Dalam percobaan didapakkan
endapan 2,47 gr.
XI.
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet, Team 2001,
Kimia Analisis Dasar, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.
http://mataratu22.blogspot.com/2013/04/gravimetri-penentuan-sulfat.html