Mengenal Energi Nuklir
Adakah yang bisa menyebutkan sumber energi yang kita gunakan berasal dari mana saja? Yupz, selama ini manusia memanfaatkan air, angin, sinar matahari, ataupun gas alam sebagai sumber energi. Untuk apa? Ya energi untuk membangkitkan tenaga listrik (kalian bisa baca kembali di sini. Coba kalian bayangkan kalau di dunia ini tidak ada listrik? Nah, semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru. Salah satu pilihan sumber energi yang baru adalah energi nuklir.
Hhhmm…mendengar kata nuklir, kira-kira apa yang terlintas di pikiranmu? Mungkin yang akan terlintas dipikiran kalian adalah perang, ketika Hirosima dan Nagasaki di Jepang dijatuhi bom nuklir oleh pasukan sekutu. Sebenarnya energi nuklir tidak hanya digunakan untuk keperluan peperangan seperti untuk bom nuklir. Energi nuklir juga dapat dimanfaatkan untuk alternatif energi baru, misalnya untuk pembangkit listrik.
Dalam fisika kata nuklir mirip dengan inti atom. Inti atom terdiri atas banyak partikel inti. Ada dua partikel utama dalam inti atom yaitu neutron dan proton. Neutron bermuatan netral sedangkan proton bermuatan positif. Jadi, energi nuklir adalah energi yang diserap atau dilepas ketika terjadi reaksi inti.
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua cara, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Reaksi fisi terjadi jika sebuah inti atom yang lebih berat ditumbuk oleh partikel lain (misalnya neutron) sehingga terbelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Proses ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi yang besar dalam waktu singkat.
Nah, energi yang dihasilkan melalui reaksi fisi ini dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih berguna misalnya untuk membangkitkan listrik. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat lebih terkendali di dalam sebuah reaktor nuklir. Oleh karena itulah dibuat sebuah bangunan yang dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang disingkatnya PLTN adalah stasiun pembangkit listrik di mana panas didapat dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik, jadi memang panas itulah sumber dari energi listrik.
Skema pembangkit listrik tenaga nuklir
Dalam penggunaannya, energi nuklir ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal, gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas). Tidak mencemari udara karena PLTN tidak menghasilkan gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, merkuri, nitrogen oksida, partikulat atau asap fotokimia. Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal). Bahan bakarnya tidak mahal dikarenakan hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan. Mudah untuk dipindahkan (dengan sistem keamanan yang ketat).
Kekurangan adalah butuh biaya yang besar untuk sistem penyimpanannya disebabkan dari bahaya radiasi energi nuklir itu sendiri, limbah nuklir yang sangat radioaktif, dan adanya resiko kecelakaan nuklir seperti di Chernobyl dan Jepang.
Ilustrasi: engineeringtown.com
Dari berbagai sumber