Jumat, 04 Januari 2013

Sistem Sungai (River System)

,

1. Dinamika Sistem Hidrologi

Sistem sungai merupakan salah satu sistem kecil yang berada didalam sistem hidrologi. Sistem hidrologi merupakan siklus air yang kompleks mulai dari menguapnya air laut menuju atmosfer, kemudian menuju darat dan kembali lagi ke laut. Ini adalah operasi sistem skala global (Gambar 1).
 
Gambar 1. Sirkulasi air dalam sistem hidrologi (Hamblin & Christiansen, 1995).

Sistem bermula dari panas matahari yang mengevaporasi lautan sebagai reservoir utama air bumi. Sebagian besar air langsung kembali ke lautan sebagai hujan. Sirkulasi atmosferik membawa sebagian uap air menuju daratan, yang kemudian kembali ke bumi dalam bentuk hujan atau salju. Air yang jatuh ke bumi melalui berbagai cara akhirnya kembali juga ke lautan. Sebagian kembali ke atmosfer karena evaporasi, tetapi yang jelas kembali melalui aliran permukaan (surface runoff) dalam sistem sungai yang pada akhirnya bermuara di lautan (dibahas dalam bab ini). Sebagian air ada yang meresap kedalam bumi dan bergerak perlahan melalui ronggaporitanah dan batuan. Sebagian air ditangkap dan dimanfaatkan oleh tumbuhan dan kemudian dibuang ke atmosfer. Sebagian lagi banyak yang terus mengalir dan masuk secara perlahan ke sungai dan danau atau terus bermigrasi dibawah permukaan hingga lautan. Pada daerah kutub atau di pegunungan yang tinggi, sebagian air akan terperangkap pada kontinen sebagai glacial ice yang pada akhirnya secara perlahan bergerak dari daerah dingin ke daerah lebih hangat sehingga pencairan terjadi dan akhirnya aliran permukaan mengalir hingga ke lautan.

2. Pentingnya air mengalir

Kenampakan permukaan di Bumi berbeda dengan kenampakan permukaan di Bulan. Di Bumi pandangan didominasi oleh lembah sungai (stream valley) sedangkan di Bulan kenampakan didominasi oleh bentuk depresi kawah-kawah (crater). Lembah sungai dikenali dimanapun pada permukaan bumi, dan air yang mengalir sangat penting sebagai penyebab utama erosi. Illustrasi yang menggambarkan begitu dominannya lembah sungai dapat dilihat pada gambar 2.
(A)
(B)
(C)
Gambar 2. Erosi melalui mengalirnya air merupakan proses dominan dalam pembentukan bentang alam. (A). Citra Landsat dari daerah Ozark Plateau di Missouri memperlihatkan sistem sungai dan lembah-lembahnya. Citra diambil pada elevasi 650 km. (B) Kenampakan foto udara memperlihatkan jaringan sungai dan lembah yang kompleks. Foto diambil pada elevasi 12 km. (C) Foto udara memperlihatkan banyak sungai dan lembah kecil pada sistem pengaliran (Hamblin & Christiansen, 1995).

3. Karakteristik utama sistem sungai

Sungai memiliki berbagai karakter.Adasungai yang lebar dan ada pula yang sempit.Adasungai yang hanya terisi air bila turun hujan, tetapi banyak sungai yang berisi air sepanjang tahun. Karena banyak karakter itulah, maka sungai dianggap sebagai suatu sistem yang kompleks. Sistem sungai (river system) sering disebut juga sebagai cekungan pengaliran (drainage basin) terdiri dari kanal utama (main channel) dan semua percabangan sungai yang mengalir kedalamnya. Satu sistem dibatasi oleh pembagi sistem (divide) berupa punggungan (ridge), karena pengaliran diluar itu menjadi satu sistem yang lain. Sistem sungai merupakan funneling mechanism (mekanisme menyerupai corong) ketika membawa aliran permukaan (surface runoff) dan guguran batuan (rock debris) yang terlapukkan. Sistem sungai secara tipikal dibagi atas tiga, yaitu sistem pengumpulan (collecting system), sistem pengangkutan (transporting system) dan sistem penyebaran (dispersing system) (lihat gambar 3.).
Gambar 7.3. Bagian utama dari sistem sungai dicirikan oleh proses geologi yang berbeda (Hamblin & Christiansen, 1995).

3.1 Sistem Pengumpulan

Sistem ini terdiri dari suatu jaringan percabangan sungai pada bagian hulu (head water region) yang berperan mengumpulkan dan menyalurkan air dan sedimen menuju sungai utama. Pola yang umum adalah pola pengaliran dendritik yang menyerupai pohon (dendritic drainage pattern) yang memiliki percabangan sungai yang meluas hingga bagian hulu hingga mencapai pembagi sistem sungai.

3.2 Sistem Pengangkutan

Sistem ini merupakan tubuh utama sungai yang berfungsi sebagai saluran berlalunya air dan sedimen yang berpindah dari sistem sebelumnya ke arah lautan. Walaupun proses utamanya adalah pengangkutan, namun pada subsistem ini juga menerima pasokan air dan sedimen. Pengendapan terjadi pada kelokan kanal (channel meanders) bagian sisi dalam dan ketika luapan sungai terjadi pada sisi sungai selama berlangsungnya banjir. Jadi, proses erosi, pengendapan dan pengangkutan terjadi pada sistem ini.

3.3 Sistem Penyebaran

Sistem ini terdiri dari jaringan pendistribusian pada muara sungai yaitu air dan sedimen disebarkan masuk ke laut, danau atau cekungan lainnya. Proses utamanya adalah pengendapan muatan sedimen kasar dan penyebaran material berbutir halus juga air sungai yang masuk kedalam basin.

4.  Tingkatan Sistem Sungai
Pada gambar 2. bahwa setiap sungai dan lembah-lembahnya merupakan bagian dari sistem pengaliran dengan masing-masing dengan percabangannya berperan mengalirkan air dalam sistem ini. Kajian sistem pengaliran memperlihatkan bahwa ketika sistem sungai berkembang dengan bebas pada permukaan yang homogen, maka dengan rasio matematis mengkarakterisasi hubungan antara percabangan sungai, ukuran dan kemiringan sungai serta lembah sungai. Hamblin dan Christiansen (1995) menyampaikan beberapa hal penting tentang generalisasi dan keterkaitannya dengan sungai sebagai berikut:
1.        Jumlah segmen atau percabangan sungai menurun kearah hilir dalam progresif matematik
2.        Panjang percabangan sungai lebih besar kearah hilir
3.        kemiringan atau kelerengan sungai menurun secara eksponensial kearah hilir
4.        Kanal sungai menjadi lebih dalam dan menjadi lebih lebar secara progresif kearah hilir
5.        Ukuran lembah adalah tergantung dari ukuran sungai dan peningkatan kearah hilir secara proporsional 

Comments
0 Comments

0 komentar to “Sistem Sungai (River System)”

Posting Komentar

 

WISATA TAMBANG Copyright © 2011 -- Template Edited by Angin Es -- Owner Blog Windi Hilman